kebudayaan dan cara pengobatan suku paser pada zaman dulu.
Suku Paser banyak di temui di daerah Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Suku Paser sendiri terdiri lagi sub2 suku,
seperti Paser Pematang di daerah Sadurangas / Benuo, Seratai ; Paser
Telake di daerah Olong Telake, Longkali, Pinang Jatus, Olong Gelang,
Pias, dll ; Paser Hadang di daerah Hadang ; Paser Modang di daerah
Modang ; Paser Migi ; Paser Mayang ; Paser Balik yang merupakan penduduk
asli Balikpapan, dll saya lupa.
Saya sendiri merupakan Paser Telake & Pematang dari pihak Bapak dan Paser Pematang / Benuo dari pihak Ibu.
Kebudayaan Paser sendiri bercampur dengan
kebudayaan kesultanan, karena dulunya ada Kesultanan Paser yang berpusat
di Sadurangas/Benuo/ Belengkong di daerah Sungai Kandilo.
Menurut Sempuri (cerita rakyat Paser), Islam masuk ke Paser sekitar thn 100 an Hijriah dibawa oleh Tuan Guru dari Yaman.
Menurut Sempuri, sejarah tua Paser bersal
dari kehidupan purba di sungai Telake, dengan tokoh2 nya Datu’, Nalau
dan Ayus. Nah dari orang2 ini konon menurunkan suku2 Paser, Kutai,
Dayak.
Juga menurt Sempuri, Kerajaan Tua Paser dengan Rajanya Tuo Ono’ terdapat di daerah sungai Telake.
Setelah Islam masuk berdiri Kesultanan
Paser dengan raja nya yg pertama seorang perempuan yang di sebut Putri
Botung / Petung, yang semula berpusat di Lempesu, lalu pindah ke Benuo.
Klo dari suku Paser, adat2 yang mirip dengan dayak seperti :
– Belian: ritual utk peyembuhan massal yang dilakukan oleh seorang atau sepasang Mulung (org yg melakukan Belian)
– Besipung: semacam opera atau sandiwara
ghaib, yg di adakan di dalam Lou Olai (Rumah besar) yang gelap, dimana
seorang tetua adat memanggil roh2 org2 dulu yang merupakan pelaku
sejarah sehingga terjadilah sandiwara yang dpt di dengar oleh org2 yg
hadir.
No comments:
Post a Comment