Thursday, January 3, 2013

Tempat wisata yang ada di penajam paser utara.

penangkaran rusa.

wisata di penajam bukan hanya pantai. salah satunya adalah rusa. penagkaran tersebut berada di kecamatan waru di sana anda dapat menemui segala jenis rusa. dan jumlahnya pun lebih dari 300 ekor .baik yang dewasa ataupun yang msih anak-anak mendapatkan perlindungan yang sangat baik disana. karena peraturan pemerintah untuk tidak membunuh atau pun memburu satwa ini. dan barang siapa yang tertangkap telah memelihara atau pun memburu. maka dapat di kenakan sangsi yang berat. oleh karena itu pemrintah sangat menjaga baik satwa ini. jika anda semua ingin berkunjung maka segeralah................ajak semua nya. Letak Lokasi

Untuk menuju lokasi Pusat penangkaran Rusa yang terletak di Desa Api-api Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara dan dikelola oleh Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 45 menit, karena jarak laokasi tersebut dari arah pelabuhan Feri Penajam hanya sekitar 32 kilometer.

Apabila anda dari luar kota daerah dengan transportasi udara, maka setibanya di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan anda dapat mencarter mobil dengan tarif yang sangat bervariasi, tergagung negosiasi. Tapi bila anda ingin menggunakan transportasi umum, maka langsung saja menggunakan taksi bandara dengan tujuan pelabuhan Semayang Balikpapan. Di pelabuhan ini anda dapat menumpang speedboad umum, tujuan Penajam.
Habitat
Sampai saat ini di Pusat Penangkaran Rusa Desa Api-api Kecamatan Waru terdapat 4 habitat, yaitu:
1. Rusa Sambar (Cervus Unicolor Brookei) dengan jumlah 136 ekor.
2. Kambing dengan jumlah 35 ekor.
3. Sapi jantan 15 ekor, betina sejumlah 25 ekor.
4. Ayam Buras & Kampung sejumlah 600 ekor.
Lokasi tersebut juga akan di proyeksikan untuk pengembangan dan pembibitan ternak sapi dan pengembangan Sperma beku.
Prospek Penangkaran Rusa
Selama belum ada usaha-usaha budidaya, selama ini pula kelangsungan hidup rusa semata-mata hanya tergantung pada kebaikan alam (On Forest Potensial), karena itu, tidak mustahil suatu ketika rusa akan menjadi fauna yang langka seiring dengan eksplotasi hutan yang tidak terkendali, apalagi pada tahun 2002 sekitar 7000 ekor rusa atau setara 524.5 ton, diburu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dikonsumsi dagingnya secara tidak terkendali.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan punahnya rusa di Kalimantan Timur umumnya dan Kabupaten Penajam Paser Utara khususnya, dan jika dilihat dari ekonomi peternakan jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar.
Peternakan rusa mempunyai masa depan yang baik, karena daging rusa mempunyai potensi besar untuk dipasarkan, baik didalam maupun diluar negeri dengan spesifikasi kadar lemak rendah, rasa khas dan dipercaya dapat meningkatkan kesehatan, stamina, selain itu juga dari hasil rusa ini berupa tanduk, testis, ekor dan lain-lain dapat digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional China dan punya potensi dipasarkan secara lokal bahkan ekspor.
Melihat potensi tersebut, ternak rusa mempunyai prospek yang menarik untuk dikembangkan sebagai komoditi unggulan baru di Kabupaten Penajam Paser Utara pada bidang peternakan kemudian bisa diusahakan ke arah agribisnis dan agroindustri bahkan sangat dimungkinkan untuk dikembangkan ke arah pengembangan agrowisata sebagai salah satu obyek wisata baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kondisi Geografis
Lokasi Pusat Penangkaran Rusa ini berada pada ketinggian 5 hingga 80 meter diatas permukaan laut. Sementara kondisi Topografinya berbukit-bukit dengan kemiringan 5 sampai 10 %.
Pemandangan lokasi ini khas pegunungan dan berbukit hijau membentang luas yang nantinya akan diproyeksikan untuk bangunan kandang (Paddock), perkantoran, Agrowisata Rusa, Pusat pelatihan Peternakan Rusa, Cottage dan ruang pertemuan yang disewakan untuk umum. Tempat ini cocok untuk berakhir pekan bersama keluarga sambil menikmati pemandangan pegunungan serta melakukan rapat dan pertemuan untuk instansi pemerintah dan swasta

pantai nipah-nipah

tidak hanya pantai tanjung jumlai yang ada di wilayah penajam paser utara. melainkan masih banyak lagi salah satunya adalah pantai nipah-nipah.
pantai ini berbeda dengan pantai lainnya karena pantai ini berbatasan langsung dengan daerah balikpapan. oleh karena itu daerah ini menjadi tempat yang sangat strategis untuk wisata. disamping tempatnya yng strategis pantai nipah-nipah adalah tempat jalur transpormasi laut yang dilewati, baik dari balikpapan atau pun dari penajam sendiri. itulah gambaran dari pantai nipah-nipah. hanya sedikit saja, karena itu ajaklah saodara atau teman dekat anda untuk mengunjunginya. 
Pantai Sipakario yang oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara biasa disebut dengan "Pantai Nipah-Nipah" mempunyai letak yang strategis karena berada tepat diteluk Balikpapan dan berjarak 8 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sunset juga dapat dinikmati dari Pantai Sipakario.

pantai tanjung jumlai

suatu daerah yang sangat strategis bagi kehidupan masyarakat penajam paser utara. karena di lain sektor pertambangan yang ada didalamnya. di sektor pariwisata pun masih ada didalamnya. yaitu salah satunya pantai tanjung jumlai. dimana tempat yang sangat tepat untuk berlibur dengan keluarga atau pun dengan teman-teman. baik tempat yang indah dan pemandang an yang alami membuat orang yang          berada disana tak akan melupakannya.

Pantai Tanjung Jumlai memiiki lebar pantai kurang lebih 100-150 meter dengan bentangan pantai sepanjang 15 km. Pantai Tanjung Jumlai memiliki panorama yang eksotis dan memiliki pasir kwarsa kasar sehingga dasar laut dapat terlihat jelas. Selain bisa menikmati kawasan pantai yang asri, kawasan pantai Tnjung Jumlai juga memiliki areal yang bisa digunakan sebagai areal perkemahan.


    

Pulau Gusung

FENOMENA TERUMBU KARANG GUSUNG
TANJUNG JUMLAI DAN EKOSISTIMNYA
 
Kabupaten Penajam Paser Utara/Kab.PPU memiliki sekitar 33 buah pulau-pulau kecil dan baru 23 pulau yang dikenal atau diberi nama oleh masyarakat sekitar.Dan ke-33 pulau tersebut hanya berada didalam teluk Balikpapan wilayah PPU namun tidak termasuk 5 (lima) gusung yang ada di Tanjung Jumlai.

Berdasarkan sejarah geologis Pulau Kalimantan (Borneo),pembentukan dan kehadiran keempat terumbu karang yang ada di Gusung Tanjung Saloloang tersebut berbeda dengan sejumlah terumbu karang di wilayah Timur Indonesia lainnya.Kebanyakan dipengaruhi oleh proses-proses geologis.Berdasarkan konsep teoritis sejarah pembentukan terumbuh karang di Tanjung Jumlai tersebut awalnya berada dibawah permukaan laut melalui proses biologis.Pembentukan dan naiknya terumbu karang mendekati permukaan laut sangat ditentukan oleh aktivitas biologis biota laut tertentu yaitu organism laut penghasil kapur terutama karang hermatifik (halimeda),algae berkapur (alga koralin) dan fauna bentik penghasil kapur lainnya,melalui interaksi atau berasosiasi dengan terumbu karang.Oleh karena itu pengendapan kapur oleh biota-biota tersebut dalam kurun waktu panjang menyebabkan terumbu karang dapat mencapai permukaan perairan (Sahetapy dkk,2002).

Keempat gusung tersebut memiliki 4 zonasi serupa,yaitu zona rataan (flat),zone tepi tubir (margin) dan zona tubir terjal.Zona rataan umumnya didominasi oleh pasir sebagai komponen substrat dasar,zona tabir memiliki komponen substrat dasar bervariasi,terdiri atas patahan karang mati (rubble),karang mati (dead coral) dan komponen pasir (kasar dan halus) serta silt,bahkan endapan menyerupai lumpur.Komunitas karang dan organism penghuni terumbu karang umumnya ditemukan pada zone tepi tubir ini.Zone tubir memiliki tipe atau jenis substrat terdiri dari pasir kasar dan pasir halus,serta endapan menyerupai pasir halus (silt yang mengendap).

Persentase penutupan karang keras Kategori Baik (Good) terdapat pada dua station yakni station I dan II dengan nilai persen penutupan masing-masing 61,84% dan 73,03%.Kategori sangat baik (Excellent) berada pada station III dengan nilai persen penutupan sebesar 77,64 %. (Lihat Tabel Terumbu Karang).

Kedalaman maksimal tumbuhnya karang hanya sampai  5 meter dan lebih dari kedalaman tersebut tidak dijumpai karang.Secara teoritis pada perairan jernih karang masih dapat tumbuh  baik pada kedalaman 10 meter.Faktor penghambat bagi pertumbuhan karang adalah tingkat kekeruhan cukup tinggi sehingga penertrasi cahaya matahari tidak dapat maksimal.

Hasil pengamatan menunjukan bahwa kondisi terumbu karang disekitar lokasi tersebut mendapatkan tekanan cukup besar.Penyebab utamanya kegiatan penangkapan ikan  cukup intensif dan merusak.Penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan dapat teridentifikasi dengan melihat nilai patahan-patahan karang (RB/rubble),seperti di station I dan II yaitu sebesar 11.82 % dan 20.98 %.Hal ini diduga diakibatkan dari penggunaan bom ikan pada saat melakukan aktivitas penangkapan ikan,maupun oleh pembuangan jangkar kapal disekitar karang.Kondisi lain jug adapt dilihat dari presentasi karang mati ditutupi alga ( DCA/death coral with algae ) terdapat pada semua titik pengamatan dengan nilai 0,58 % dan 10.28 % .

Dibeberapa tempat di gusung juga ditemukan beberapa karang masih utuh,namun kondisinya telah mati dan ditutupi oleh algae dan sedimen.Hal ini terjadi karena sedimentasi juga membawa nutrient bagi pertumbuhan alga sebagaimana ditemukan dihampir semua tempat.

Sebelum tahun 2000 kemunculan gusung ini tidak membuat masyarakat terdekat merasa memiliki sehingga sangat mudah orang luar menggali dan menambang pasir lautnya untuk diperjualbelikan.Setelah Penajam berdiri menjadi Kabupaten sendiri tahun 2002 baru gusung putih ini mendapat perhatian khusus.Itupun setelah adanya hasil penelitian beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan dari luar negeri dan beberapa LSM Lokal.

Fenomena keberadaan lima buah gusung atau pasir putih yang muncul ditengah permukaan laut yang berada di Kelurahan Saloloang,Kecamatan Penajam ini menunjukan kekayaan alam laut Kabupaten Penajam Paser Utara.Keberadaan Gusung ini tidak dapat disebut sebagai pulau sebagaimana disebutkan oleh beberapa keriteria dan peraturan yang berlaku.Pulau Kecil adalah pulau dengan ukuran luasnya kurang atau sama dengan 10.000 km2,serta didiami oleh penduduk dengan jumlah kurang dari atau sama dengan 100.000 orang/jiwa.Dan criteria tambahan definisi pulau adalah :
1.       Scera ekologis terpisah dengan pulau induknya,memiliki batas fisik yang jelas dan bersifat insuler karena terpencil dari habitat pulau induknya.
2.       Mempunyai sejumlah besar jenis endemic dan keanekaragaman tipikal dan bernilai tinggi.
3.       Daerah tangkapan air (catchment area) relative kecil sehingga sebagian besar aliran air permukaan dan sedimentasi masuk ke laut,akibatnya pulau kecil selalu rentan terhadap kekeringan dan kekurangan air.
4.       Dari aspek social,ekonomi dan budaya masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas dibandingkan dengan pulau-pulau induknya.

Menurut para ahli kelautan bahwa Gusung adalah unsure bawah laut dan tidak dapat disebut sebagai pulau.Nama generiknya tetap ‘Gusung”.Jadi Gusung perlu diberi nama tetapi tidak dapat dimasukkan kedalam nama-nama pulau.Sehingga Gusung tetap harus masuk dalam daftar nama-nama unsure bawah laut,seperti palung,parit,lembah,gunung didasar laut dan sebagainya yang ada dibawah laut.Gusung dibawah laut atau dikatakan tenggelam akan jauh lebih baik karena dapat ditumbuhi terumbu karang yang kemudian akan mati dan menjadi gusung seperti batu-batu karang mati diatas air.
Kelima Gusung yang ada di Kelurahan Saloloang tersebut telah diberi nama oleh masyarakat sekitar yaitu:
1.       Gusung Maniang
2.       Gusung Batu
3.       Gusung Tanjung Tengah
4.       Gusung Karang dan
5.       Gusung Hitam

Diantara kelima Gusung tersebut yang luas adalah gusung Maniang dengan luas daratan mencapai 15 ha.Pada air surut gusung ini memiliki ketinggian 0,30 m sampai 1,40 m diatas permukaan laut.

Karena 100 % tanah berpasir dan tidak mengandung lumpur maka sangat sulit untuk ditumbuhi oleh vegetasi mangrove dan jenis tanaman lainnya.Namun di sekitar gusung ini terdapat kumpulan batu karang tempat pemijahan berbagai macam taksa dari beberapa family.Gugusan karang tersebut termasuk terumbu karang tenggelam (apron reef),karang hanya dapat hidup diatas daerah patahan (droof oof) dan dapat tumbuh dan hidup secara optimal di daerah rataan hingga tubir kedalaman 1 - 2,5 meter.

2 comments: